السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

text berjalan

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Menu

Rabu, April 03, 2013

ETIKA DEMONSTRASI

Dalam negara demokrasi, demonstrasi damai adalah aktifitas legal untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai tidak populer atau guna menyuarakan aspirasi rakyat. Kendati demikian, sebagai negara yang beradab, demonstrasi tentunya harus dilakukan dengan aksi-aksi yang memiliki nilai etik kepatutan bangsa Indonesia. Seperti demonstrasi yang bertepatan dengan 100 hari kinerja kabinet SBY jilid II yang diwarnai dengan aksi kerbau bertuliskan "Si BuYa" / "Si leBaY" serta menginjak-injak gambar SBY-Budiono di Bundaran HI tanggal 28 Januari 2010 lalu.


Orang Narsis, Bisakah Jadi Pemimpin?



 Tingkat kepercayaan diri diyakini bisa mempengaruhi kesuksesan seseorang di dunia kerja. Mereka yang berpotensi untuk menjadi pemimpin adalah yang berkinerja tinggi serta memiliki inisiatif dan rasa pede (percaya diri). Tetapi, bagaimana jika rasa pede itu berlebihan?

Menurut saya, pemimpin terbaik adalah orang yang paling tidak narsis di antara para petinggi. Alasannya, para narsisis umumnya mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan jangka panjang. Mereka terlalu sibuk berusaha mendapatkan pengakuan. Memang, mereka ahli dalam menciptakan relasi baru, tetapi mereka kurang mampu membangun dan mempertahankannya.

Salah satu kriteria yang harus dimiliki oleh pemimpin adalah kemampuannya untuk menerima pencapaian dan kesuksesan orang lain. Dan, orang narsis cenderung kesulitan melakukan hal tersebut.

Sebenarnya, didalam sebuah organisasi atau instansi dapat saja mengangkat seorang pemimpin dengan bakat narsis. Tetapi, jika hal itu ingin dilakukan, si narsis perlu diberikan bimbingan untuk dapat menerima kehebatan orang lain.

Pada dasarnya, sifat narsis dan hobi mempromosikan diri memang manjur untuk melakukan lompatan-lompatan di awal karir. Namun, jika seseorang telah mencapai posisi tinggi dalam organisasi, sifat narsis justru akan merugikan dia.

Pendapat lain tentang hubungan kemampuan memimpin dengan sifat narsis atau pede terlalu tinggi juga dilontarkan oleh Thomas Chamorro-Premuzic, profesor ahli psikologi bisnis dari New York University.

Dalam tulisannya, sang profesor menegaskan bahwa rasa pede bisa menunjang kesuksesan karir seseorang hanyalah sebuah mitos. Ia menilai sifat kurang pede justru bisa membuat seseorang menjadi sukses. Pendapat itu dia simpulkan dari riset yang telah dia lakukan bertahun-tahun. Punya sifat rendah diri memang tidak baik, namun punya pede tinggi pun tidak akan memuluskan jalan karir seseorang.

Orang yang kurang pede justru mampu menentukan tujuan yang lebih realistis dan dapat dicapai. Ada 3 alasan yang mendukung orang-orang ini untuk sukses, yakni:
  1. Mereka cenderung mau mendengarkan orang lain, menaruh perhatian terhadap feedback negatif, serta bersikap kritis terhadap diri mereka sendiri.
  2. Orang-orang yang kurang pede mampu memotivasi orang lain untuk bekerja lebih keras dan melakukan lebih banyak persiapan.
  3. Orang yang kurang pede juga tidak mudah berubah menjadi orang yang arogan.
Kesimpulannya, sifat pede bukanlah modal utama untuk sukses menjadi pemimpin. Sebaliknya, orang-orang yang kurang pede masih punya kesempatan untuk meniti karir menuju posisi puncak.

Selasa, April 02, 2013

Untuk tahun ini Inflansi Inggris dipredisi Stabil Dikisaran 2,8 %

Inggris berharap inflasi selama setahun yang akan datang bisa stabil di kisaran 2,8 persen demikian  dilaporkan sindonews yang dilansir Reuters, Selasa (26/3/2013).

Hasil survei yang dilakukan YouGov Citi ini memberikan kenyamanan bagi Bank Bank of England yang khawatir jika inflasi berkepanjangan.

'Angka-angka ini menunjukkan bahwa depresiasi terbaru dalam revisi sterling ke atas untuk defisit fiskal yang diumumkan dalam anggaran, belum mengangkat ekspektasi inflasi lebih lanjut,' kata ekonom dari Citi, Michael Saunders.

Ekspektasi inflasi dalam jangka panjang 5 sampai 10 tahun ke depan juga tetap stabil pada Maret, sebesar 3,5 persen. Survei ini dilakukan pada 20-22 Maret, setelah anggaran tahunan pemerintah Inggris.

Sebelumnya Bank of England  memperkirakan target inflasi tidak akan sampai pada awal 2016. Namun, harapan masih terbuka untuk pembelian obligasi lebih guna meningkatkan perekonomian Inggris yang stagnan.

Bank Sentral menyebutkan, ekonomi Inggris berada dalam pemulihan lambat berkelanjutan selama tiga tahun ke depan, dan output ekonomi tidak mungkin melampaui pra-puncak krisis keuangan sampai 2015.

Sterling tergelincir setelah data penjualan ritel tegaskan suramnya outlook ekonomi Inggris. Indeks penjualan ritel terpuruk ke level 0 untuk bulan Februari lebih rendah dari estimasi 11 dan publikasi sebelumnya 8. Ini merupakan publikasi data penjualan ritel terburuk sejak Agustus 2012.

Prospek sterling juga dibayangi oleh kesiapan Bank of Englang untuk longgarkan kebijakan moneter lebih lanjut dan juga ancaman Fitch untuk memangkas peringkat kredit Inggris.

Perekonomian Inggris mengalami Kontraksi

Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan bahwa peningkatan sektor swasta dan investasi merupakan cara terbaik untuk memacu pembangunan yang berkelanjutan.

Perdana menteri kelahiran London, 47 tahun lalu itu sebelum menyampaikan pandangan, terlebih dahulu menyampaikan permintaan maafnya karena tidak bisa menghadiri penyusunan agenda pembangunan global pasca-2015 bersama dua ketua bersama lainnya, yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf.
Peningkatan sektor swasta dan investasi merupakan satu dari tiga pandangan yang disampikan dalam penyusunan kerangka agenda pembangunan global pasca-2015.
Selain itu, Cameron mengharapkan laporan agenda yang dibahas di Bali mencerminkan suatu pemahamanan global yang baru bahwa semua negara memiliki peran untuk menjamin pembangunan berkelanjutan.
Inggris, kata Cameron, akan memanfaatkan G-8 untuk mencapai pengaturan perdagangan dunia yang adil, transparan, dan perusahaan yang membayar pajak.
Cameron mengharapkan pula laporan penyusunan agenda pembangunan itu akan membawa dampak bagi pembangunan dunia apabila ada partisipasi yang menunjukkan hal yang taktis dan spesifik yang salah satunya melibatkan peran komunitas global dalam pematangan agenda pembangunan atau Millenium Development Goals (MDGs).
Sebelum pertemuan di Pulau Dewata, tiga ketua bersama telah melakukan pembahasan ketiga di Monrovia yang menurut Cameron telah mencapai semua kesepakatan yang luar biasa untuk membangun target pembangunan MDGs.
Terget MDGs tersebut di antaranya pengentasan kemiskinan dengan menangani akar masalah yang tak hanya melalui institusi baru yang efektif, pemerintahan yang baik serta adanya pasar yang adil untuk mengubah negara miskin menjadi negara yang sejahtera dan berkelanjutan.

Sementara Perekonomian Inggris berkontraksi pada kuartal terakhir tahun 2012 sesuai dengan perkiraan analis seiring produksi industri yang mencetak penurunan kuartalan terbesar sejak awal 2009, menurut data pemerintah hari Rabu.

Kantor Statistik Nasional mengatakan GDP Inggris turun sebanyak 0.3% pada kuartal terakhir tahun lalu. Dari sisi output, kontraksi dipicu oleh penurunan sebesar 2.1% pada tingkat produksi industri, yang mana merupakan penurunan terbesar sejak kuartal pertama tahun 2009. Dibandingkan setahun lalu, GDP bertumbuh sebesar 0.2%, sedikit lebih rendah dari perkiraan.
Kontraksi kuartalan tersebut membawa Inggris mendekati resesi ketiganya dalam 5 tahun, seiring perekonomian berusaha untuk pulih dari penurunan tajam akibat krisis keuangan tahun 2008.

Data pada kuartal pertama 2013 cukup mix, dengan penurunan tajam pada output sektor manufaktur di bulan Januari namun data survey sektor jasa yang kuat di bulan Februari. Analis memperingatkan bahwa cuaca dingin dan salju saat ini cukup mampu untuk mendorong perekonomian yang sedang rapuh menuju resesi.

Data GDP hari Selasa menunjukkan pendapatan rumah tangga di Inggris turun sebesar 0.1% pada kuartal keempat. Rasio tabungan rumah tangga turun menjadi 6.7%. Demikian monexnews dan analisadaily melaporkan.

Senin, April 01, 2013

Kebijakan Uni Eropalah Yang Menyebabkan Cyprus Alami Krisis


Seorang Analis dan ekonom dari New York  Ian Williams mengatakan dalam sebuah wawancara televisi, bahwa sebenarnya kebijakan ekonomi Uni Eropa (UE) yang menjadi penyebab Siprus mengalami krisis.
' Cyprus dipaksa, sekali lagi, menerapkan kebijakan neo-liberal dengan menciutkan anggaran belanja pemerintah ketika akan menerima anggaran belanja pemerintah untuk meningkatkan ekonomi mereka, bahkan jika pemerintah mengambilalihnya dan menggunakannya dengan produktif '  katanya.
Williams mengatakan, lembaga-lembaga keuangan internasional membuat runtuh Siprus dengan memaksanya menciutkan anggarannya dan harus melepaskan diri dari kebijakan-kebijakan neo-liberal.
Dengan latar belakang ini, ekonomi Cyprus mendapat pukulan lagi dan diperkirakan akan mati dengan diumumkannya oleh pemerintah bahwa akses kepada rekening bank pribadi akan dibatasi dan penarikan dibatasi menjadi 300 euro per hari - peraturan yang diterapkan guna mencegah terjadinya rush ke bank-bank.
Menteri keuangan Siprus mengatakan, sejumlah deposan bank mengalami kerugian hingga 80% aset mereka di dalam kelebihan 100.000 euro.
Tanda tanya tentang mengapa harus masyarakat yang menanggung problema yang bukan tanggung jawab mereka tidak pernah demikian gencarnya di kalangan rakyat Cyprus, dan keadaan sekarang ini merupakan puncak dari pemberlakuan langkah penghematan.


Sementara penanganan yang unik oleh zona euro terhadap bailout Cyprus menambah tekanan downgrade terhadap rating kredit blok Eropa dan menunjukkan para pembuat kebijakan terlalu meninggikan kemampuan mereka untuk menangani krisis, menurut agensi rating Moody's.



Cyprus mendapatkan bailout senilai 10 milyar euro dari pihak internasional pekan ini, namun dengan syarat yang berbeda yaitu dengan mengambil hingga 40% dari dana yang ditabungkan pada bank-bank Cyprus oleh individu kaya dan perusahaan.



Analis pasar cemas bahwa hal ini dapat menjadi contoh yang buruk bagi masa depan dan membuat sektor perbankan kawasan menjadi lebih rapuh jika nasabar berpikir dana mereka sudah tidak aman lagi. Demikian kutipan  berita dari kawan Uni Eropa

Bundesbank Pasok Uang Kertas Ke Cyprus

Bundesbank yang merupakan perbankan nasional Jerman menyatakan telah memasok  uang kertas (banknote) ke  Cyprus ketika perbankan di  pulau itu dibuka kembali pada Kamis lalu  setelah penutupan selama 12-hari.


Uang kertas berasal dari cadangan logistik dari Bank Sentral Eropa, yang disimpan oleh Bundesban ,'demikian uangkap seorang juru bicara bank sentral Jerman.


Menurut harian bisnis Handelsblatt, uang kertas senilai lima miliar euro (6,4 miliar dolar AS) diterbangkan ke Cyprus dalam sebuah pesawat jet Lufthansa. Sementara Laporan media lain menempatkan jumlah antara 1,5-5,0 miliar euro.


Baik Bundesbank maupun ECB bersedia mengkonfirmasi angka tersebut, namun tidak menyangkal salah satu dari kedua angka tersebut. Sementara sumber-sumber keuangan lainnya mengatakan kepada AFP bahwa jumlah itu kurang dari 5,0 miliar euro.


Uang kertas euro tidak dicetak dan disediakan oleh ECB di Frankfurt, tetapi oleh bank-bank sentral nasional berbeda yang membentuk sistem euro tersebut. Tetapi sejumlah bank sentral dipasok oleh bank sentral lainnya, seperti halnya untuk Cyprus.


Sementara dari Italia dilapoerkan, Italia tampaknya ditengah ancaman resesi yang tak berujung. Laju GDP anjlok di Q4 untuk 6 kali berturut-turut, sehingga level produksi Italia jauh dibawah level pra-krisis.


Pada sektor produksi industri khususnya, masih lebih rendah secara signifikan dibanding tahun 2007, mencerminkan penutupan berbagai pabrik setiap bulannya sehingga memicu tingkat pengangguran dan kredit macet.


Permintaan domestik masih menjadi hambatan utama pada aktivitas ekonomi, karena kontribusi positif dari neraca perdagangan gagal mengimbangi kejatuhan laju konsumsi rumah tangga dan aktivitas investasi menuju Italia disebabkan oleh ketidakpastian pemilu di Italia yang makin memburuk.


Sebelum pemilu, petinggi zona Euro memprediksi bahwa Italia masih mampu menjaga perjanjian antara partnet Eropa untuk meraih struktur anggaran yang imbang ditunjang oleh disiplin fiskal yang diterapkan oleh Mario Monti. Namun, sekarang konsolidasi fiskal semakin tidak pasti karena kepastian koalisi Bersani dengan Berlusconi sangat kecil kemungkinan. Demikian laporan lainnya dari kawasan Eropa yang berhasil kami dapat.


Deposan Perbankan Cyprus Dipastikan Merugi

Media Reuters melaporkan, Bank Sentral Cyiprus menyampaikan deposan besar di Bank of Cyprus akan kehilangan 60 persen simpanan di atas 100 ribu Euro. Pemerintah CYprus hanya akan memberikan saham senilai 37,5 persen dari total simpanan di atas 100 ribu Euro.

Konversi simpanan ke dalam saham ini merupakan syarat dari bailout senilai 10 miliar Euro dari Uni Eropa dan International Monetary Fund (IMF). Prasyarat bailout ini sekaligus memberi sinyal banhwa Siprus tak lagi jadi pusat pendanaan luar negeri. Hal ini diprediksi bisa membuat pertumbuhan ekonomi Siprus memburuk dan naiknya angka pengangguran.

Reuters mengabarkan, tak ada tanda-tanda ketakutan dari nasabah di negara-negara zona Eropa lainnya - Yunani, Italia dan Spanyol - paska kejadian di Cyprus.

'Cyprus ini adalah kasus spesial ', kata Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schaeuble. Ia menegaskan simpanan nasabah di bank-bank Eropa aman.

Permasalahan di Cyprus membuat pelaku pasar yang khawatir menarik investasinya di semua aset berisiko dan mengalihkannya ke aset-aset yang lebih aman. Kondisi tersebut memicu pelemahan mata uang dan pasar finansial. Nilai tukar euro atas dolar bahkan sempat terpuruk ke level terendahnya sepanjang 2013 yakni US$ 1,28, yang diikuti dengan perlemahan mata uang berisiko lainnya termasuk rupiah.